PROGRAM DJARUM FOUNDATION
Djarum Foundation adalah bentuk konsistensi Bakti Pada Negeri, untuk turut serta menjadi bagian membangun Negeri Indonesia yang bukan saja kuat secara ekonominya tetapi juga membanggakan dalam prestasi olahraga, prestasi akademis, menjaga kelestarian lingkungan dan kekayaan budayanya demi terwujudnya kualitas hidup Indonesia di masa depan yang lebih baik dan bermartabat...
BAKTI SOSIAL DJARUM FOUNDATION
Djarum berkembang bersama karyawan, lingkungan dan masyarakat sekelilingnya. Keberadaan perusahaan dalam tatanan masyarakat menjadikan Djarum juga sebagai anggota masyarakat itu sendiri. Tumbuhnya kebersamaan dalam masyarakat merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari yang dilandasi semangat persaudaraan, gotong royong, saling tolong menolong dan tepo seliro.
Dalam perjalanannya, kami, terus menunjukkan identitasnya sebagai warga masyarakat dengan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat di wilayah kami beroperasi. Djarum Bakti Sosial yang telah dilaksanakan sejak awal berdirinya perusahaan pada tahun 1951, menjadi landasan untuk terus berbuat bagi kepentingan masyarakat, hingga dewasa ini. Bersama sama mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan bermartabat.
Peduli dan Berbagi
Kegiatan Bakti Sosial dilaksanakan dengan beragam kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat dan kemanusiaan. Donor Darah, merupakan kegiatan rutin per tiga bulan, kemanusiaan yang diikuti karyawan Djarum bekerjasama dengan PMI. Bahkan pada tahun 2010, Djarum telah menorehkan rekor baru yang dicatat oleh Museum Rekor Indonesia dengan kategori Donor Darah dengan peserta terbanyak yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam satu Kota. Dukungan karyawan terhadap kegiatan Donor Darah yang mengumpulkan ribuan kantong darah ini, sangat berguna bagi kelangsungan pasien.
Selain kegiatan rutin donor darah, perhatian pada kondisi situasional seperti bencana alam juga kami berikan. Dalam bencana alam letusan gunung Merapi yang terjadi pada di pertengahan 2010 lalu, dengan cepat dan tanggap kami merespon kebutuhan para korban bencana alam. Bersama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Insist, kami menjangkau korban yang berada dekat puncak gunung Merapi. Mereka menjadi penting karena mereka adalah korban bencana yang sebelumnya tidak mendapatkan perhatian dan bantuan dari pihak luar.
Melihat dan memahami kebutuhan mereka, kami memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar air, berupa pembangunan Penampungan Air Hujan (PAH) yang memiliki nilai guna dan nilai pakai yang berjangka waktu panjang. Mewujudkan komitmennya, sampai saat ini Djarum telah membangun 100 unit PAH di lima dusun daerah Klaten dan Magelang.
Pembangunan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas hidup warga desa. Diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk kebutuhan makan minum, mencuci dan ibadah. Kebutuhan primer ini menjadi penting karena warga pada akhirnya bisa dipastikan mendapatkan air bersih dan sehat.
Selain itu, berbagai kebutuhan sandang dan pangan juga diberikan guna meringankan beban para korban. Di berbagai peristiwa bencana seperti tsunami, gempa bumi dan banjir, relawan Djarum terlibat dalam upaya-upaya pendistribusian bantuan.
Untuk meningkatkan kualitas kesehatan warga, kami secara berkala menyelenggarakan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) jenis Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan warga setempat berupa kegiatan penyuluhan dan perlombaan, yang ditujukan untuk menstimulasi perubahan perilaku agar sadar dan peduli pada usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Selain itu, ada juga program Operasi Katarak Mata Gratis yang diselenggarakan bagi para warga kurang mampu. Kegiatan ini ditujukan agar para penderita katarak dapat kembali menikmati keindahan terang dunia dan kembali beraktivitas tanpa gangguan penglihatan.
Peduli dan Berbagi
AKTIVITAS
Menjawab Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Demak
Sumbangsih Sosial Djarum Foundation menyerahkan Sumber Air Bersih kepada masyarakat Desa Sumberrejo Kec.Mranggen Kabupaten Demak pada 4 Oktober 2012. Penyerahan tersebut ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima oleh Budi Darmawan Pelaksana Program Sumbangsih Sosial Djarum Foundation kepada Supriyadi Kepala Desa Sumberrejo. Acara ini turut disaksikan oleh warga dan jajaran Muspida.
Sumber Air Bersih itu berasal dari Sumur Resapan Balik dan Sumur Produksi yang dibangun Djarum Foundation. Pembangunan sumur-sumur untuk mengatasi kelangkaan air bersih pada musim kemarau ini adalah yang kedua dalam rangkaian pembangunan Sumur Resapan oleh Djarum Foundation sebagai bentuk kepedulian terhadap fasilitasi pengadaan air bersih bagi masyarakat. Sebelumnnya Djarum Foundation telah membangun Sumur Produksi dan Sumur Resapan Balik sebagai bentuk sumbangsih sosial yang diserahterimakan kepada Masyarakat Desa Doplang Kecamatan Jati Kabupaten Blora pada 15 Desember 2011.
Budi Darmawan menyatakan, “Pembangunan Sumur-sumur tersebut didahului dengan Proses Survey di lokasi sehingga sumur dibangun tepat pada titik yang memiliki potensi air yang mencukupi. Survey ini dilakukan untuk menjamin kelangsungan pasokan air pada sumur produksi.”
Dalam acara Serah terima ini Supriyadi selaku Kepala Desa Sumberrejo menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya mewakili warga desa Sumberrejo yang kini tidak perlu khawatir akan mengalami kesulitan air yang baik untuk minum maupun memasak selama musim kemarau.
“Harapan kami adalah supaya pembangunan sumur-sumur ini dapat menjawab harapan masyarakat desa Sumberrejo akan kebutuhan air bersih pada musim kemarau dan tak ada lagi warga yang harus merasakan sulitnya mendapatkan air bersih di musim kemarau terutama untuk minum dan memasak. ” papar Budi Darmawan.
Menurut Abdurrahman Sabri, sumur resapan itu menampung air dari sungai selama musim hujan. Sumur dibuat sedalam kurang lebih 7 meter dengan diameter 1 meter. “ Sumur Resapan ini berfungsi untuk menampung air dari aliran sungai untuk ditabung dalam lapisan tanah (baca : akuifier) di dalam bumi.”, papar Abdurrahman. Sedangkan Sumur Produksi memiliki kedalaman 12 meter dengan diameter 1 meter. “Sumur Produksi berfungsi untuk menampung air yang kemudian dialirkan ke dalam Tandon Air yang sudah difilter. Air ini siap digunakan warga.” jelas Abdurrahman Sabri...
OKG Djarum Foundation Bantu Penderita Katarak Kembali Produktif
OKG Djarum Foundation Bantu Penderita Katarak Kembali Produktif
Raut bahagia penuh rasa syukur pagi itu terpancar jelasa pada wajah-wajah pasien peserta Operasi Katarak Gratis (OKG) di RS Mardi Rahayu. Salah satunya adalah Mbah Ngatemi (63), warga Getas Pejaten, Kudus. Ia mengatakan sangat senang dengan adanya Operasi Katarak Gratis (OKG) ini. “Biaya operasi mahal saya tidak mampu bayar. Dengan adanya operasi ini, saya bersyukur dan sangat terbantu sekali, dan harapnya bisa sembuh total dan bisa lagi melihat cucu-cucuku," jelasnya.
Kegiatan OKG ini diselenggarakan Sumbangsih Sosial Djarum Foundation (SSDF) sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan. Sementara ini kegiatan fokus dilakukan di wilayah Jawa Tengah.
Sampai Juni ini, kegiatan OKG telah membantu hampir 300 penderita katarak melalui tujuh kali kegiatan OKG. Tiga diantaranya dilakukan di Kudus, yaitu pada pelaksanaan pertama, kedua dan ketujuh. Sedangkan OKG ke-3 hingga ke-6 dilanjutkan di Kabupaten lain seperti Demak, Batang, Jepara dan Purwodadi.
Bupati Kudus H. Mustofa Wardoyo, menyempatkan hadir untuk mendukung adanya operasi katarak gratis ini. Kehadiran Bupati memberikan kesan dan suasana yang sangat positif bagi masyarakat Kudus.Sebanyak 59 peserta operasi katarak yang telah lolos pemeriksaan dan akan menjalani operasi gratis pada hari itu, menyambut meriah kehadiran Bupati untuk perhatian yang diberikan pemerintah Kabupaten Kudus.
Dalam pembukaan acara OKG, Mustofa mengatakan bahwa dirinya berterima kasih dan sangat menghargai kegiatan yang diadakan oleh Djarum Foundation dan berharap kegiatan tersebut dapat dilakukan secara konsisten. Ia mengatakan bahwa hal ini merupakan wujud kemitraan yang tepat sasaran. Bila tiga kali operasi ini telah diikuti oleh rata-rata 50 peserta, berarti ada sekitar 150 warga Kudus telah terselamatkan dari kebutaan akibat katarak.
"Peran serta aktif Djarum Foundation dalam memberikan apa yang dibutuhkan oleh warga masyarakat Kudus sangat baik untuk dilakukan secara berkesinambungan, warga kita banyak yang tidak mengetahui, bahwa katarak bisa disembuhkan melalu tindakan operasi. Maka dari itu saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Djarum Foundation," tutur Mustofa.
Penyakit Katarak merupakan penyakit regenerasi, dan setiap orang bisa terserang dengan tiba-tiba, kebanyakan menjumpai kebutaan saat bangun tidur. Hal ini disampaikan oleh Direktur RS Mardi Rahayu, dr. Pujianto. " Penyakit ini muncul secara alamiah pada umur 60 tahun, ketika seseorang terserang katarak umumya penglihatan berkurang, dan bisa seketika tidak bisa melihat.
Kegiatan OKG ini disambut antusias oleh kebanyakan warga Jawa Tengah. Mereka yang berkesempatan menjalani operasi memiliki banyak harapan setelah tindakan operasi. Tak terkecuali peserta OKG ke-5 yang berlangsung di RSU Jepara. Pasangan suami istri lanjut usia Juki (75) dan Namirah (70), warga Desa Purwogondo, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara. “Kulo kepingin saged pengaosan kalian ndamel krupuk puli malih (saya ingin dapat mengikuti pengajian dan membuat kerupuk puli lagi),” tutur Namirah dalam bahasa Jawa, ketika ditanya apa keinginannya setelah indera penglihatannya kembali normal. Adapun suaminya berhasrat meneruskan usahanya yang sempat terhenti selama menderita katarak, yakni membuat kerajinan lampion kertas karton khas Jepara.
Tidak hanya Mbah Ngatemi, Juki dan Namirah, yang sangat berterima kasih dengan adanya penyelenggaraan OKG oleh Djarum Foundation ini, ratusan keluarga lainnya bersyukur karena orang tua atau kerabat mereka yang selama ini penglihatannya buram, bahkan nyaris buta, berpeluang untuk melihat lagi. Penglihatan yang normal bisa membuat mereka kembali produktif, beraktivitas seperti sebelumnya, juga menyaksikan tumbuh kembang anak dan cucu. Hal ini sesuai dengan visi yang dibangun Sumbangsih Sosial Djarum Foundation.
Advisor Djarum Foundation FX Supanji mengatakan bahwa kegiatan sosial yang dilakukan Djarum Foundation ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan dampak positif kepada masyarakat Kudus dan masyarakat kota-kota lainya.Pelaksanaan kegiatan OKG ini, merupakan kerja sama Djarum Foundation dengan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jawa Tengah, bekerja sama dengan rumah sakit daerah setempat.
Operasi Katarak Gratis Layani Masyarakat Demak
Operasi Katarak Gratis Layani Masyarakat Demak
Sumbangsih Sosial Djarum Foundation (SSDF) bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Cabang Jawa Tengah, kembali melanjutkan Roadmap Operasi Katarak Gratis (OKG) yang ketiga kalinya di Demak, Jawa Tengah pada Sabtu lalu (11/2). Bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karangawen di Demak ini, merupakan kelanjutan OKG yang dua kali sebelumnya sudah terlaksana di Kudus, Jawa Tengah.
OKG di Demak telah berhasil membuat 23 pasien katarak kembali melihat indahnya dunia. Mereka yang berbahagia ini, sebelumnya harus melewati seleksi pemeriksaan awal, yang mengharuskan kondisi kesehatan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. "Terima kasih Djarum Foundation, saya jadi bisa masak lagi dan main sama cucu saya," ujar salah seorang nenek, pasien OKG Demak.
Pada pemeriksaaan awal, terjaring 89 calon peserta. Namun, dikarenakan syrat kondisi kesehatan tidak terpenuhi, hanya 31 orang yang dapat menjalankan OKG ini. Menurut Ketua Perdami Jawa Tengah dr. Fifin L Rahmi, MS SpM (K), yang memimpin operasi katarak tersebut, mengatakan bahwa satu orang tidak hadir dan tujuh lainnya mengalami asma, tekanan darah mata seketika yang tinggi dan gula darah seketika yang tinggi. Sehingga mereka tidak bisa dioperasi.
Dr. Fifin mengatakan bahwa katarak sebetulnya bisa diatasi. Namun, banyak masyarakat, terutama di daerah pedesaan dan terpencil, yang belum memahami sepenuhnya mengenai katarak dan penyembuhannya. Sehingga banyak pasien sering terlambat ke rumah sakit. “Padahal tingkat keberhasilan operasi katarak 92-96%. Jadi tinggi sekali tingkat keberhasilannya,” tandas Fifin.
Dr. Fifin juga sangat menghargai peran serta perusahaan swasta yang peduli pada penderita katarak melalui program Bakti Sosialnya. “Kegiatan Djarum Bakti Sosial seperti ini sangat membantu tercapainya tujuan pemerintah dan Perdami dalam menurunkan tingkat buta katarak di Indonesia. Apalagi dengan adanya bantuan nyata berupa alat operasi Phaco yang telah disumbangkan Djarum Foundation pada akhir tahun lalu, diharapkan bisa membantu kami dalam mewujudkannya cita-cita dan harapan mulia tersebut di lapangan,” ucap dr. Fifin sembari tersenyum.
“Kami sangat bersyukur bahwa kegiatan Operasi Katarak Gratis – Sumbangsih Sosial Djarum Foundation bisa meringankan beban penderita katarak yang membutuhkan, juga membantu pemerintah dan Perdami dalam mencapai tujuan bersama menurunkan jumlah penderita buta yang disebabkan oleh katarak di Indonesia,” jelas FX Supanji, Senior Manager HRD Djarum - Kudus.<Adtya Dwi Cahya/EO>.
0 komentar:
Posting Komentar